Review Buku 16

Judul Buku: Resign
Penulis: Almira Bastari
Jumlah : 290 halaman
Tahun : 2018
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Awalnya tertarik karena tema-nya mengenai perkantoran mirip sama buku yang sebelumnya aku baca , judulnya tuh “ngantor segan nganggur tak mau”. Aku mikirnya mungkin resign ini isinya bakal membahas kayak buku yang sebelumnya aku baca itu, yaitu mengenai kantor, ya walaupun judulnya resign pasti adalah sedikit-sedikit mengenai kantornya kan. kirain ini buku nonfiksi gitu, taunya novel. Kalo liat di aplikasi #ipusnas kita gak bisa liat back covernya sebelum baca jadi gak tau kalau ini tuh mengenai apa. Apalagi judulnya cuma satu kata, gak ada penjelasan lagi dibawahnya. Sebenernya lagi mengurangi yang namanya fiksi, eh taunya keterusan sampai selesai karena ceritanya seru banget.

4 orang pegawai di suatu perusahaan konsultan di Jakarta bertaruh untuk segera resign karena sudah tidak tahan dengan Bosnya. Yang paling terakhir resign harus mentraktir teman yang lebih dulu resign biar mereka semua semangat untuk resign. Mereka ini menamakan dirinya Cungpret(Kacung Kampr*t). Terdiri dari Alranita pegawai termuda yang sering apes. Carlo, hobi makan dan baru menikah. Karen pegawai senior, dan Andre pegawai kesayangan bos yang paling dewasa dan bijaksana.

Tigran bos mereka ini arogan, genius, misterius dan gila kerja. Saking sukanya bekerja dia sering bekerja lembur sampai 14 jam sehari, dari jam 8 pagi sampai 10 malam atau lebih. Caranya menjadi pemimpin yang suka menekan anak buahnya membuat para cungpret berusaha resign. Tentunya resign dengan persiapan ada pekerjaan baru yang lebih bagus. Nah hebatnya si Tigran ini punya radar yang bisa mendeteksi pegawainya yang mau interview kerja. Hingga para cungpret jadi sering gagal untuk resign.

Sebenarnya alur ceritanya sederhana dan mudah sekali ditebak tapi entah kenapa ceritanya asik dan menarik jadi pengen langsung dilahap secepat-cepatnya. Bacanya bikin senyum-senyum dan ketawa sendiri karena kekonyolan tingkah para cungpret yang suka banget gossip terutama tentang bos mereka. Entah ke-aroganan bos mereka atau clue-clue romance antara bos dengan seseorang yang tidak disangka-sangka oleh para cungpret.